Category Archives: camping

LAMALERA

Bukit Renungan

Yesus selalu ke tempat-tempat yang sepi untuk menjalin relasi dengan Allah Bapa. Ia tidak berdoa dengan cara yang demonstratif untuk menarik masa agar menonton-Nya.
Kita pun perlu menciptakan nuansa ‘Bukit Renungan’ agar sejenak meninggalkan kesibukan harian dan menjalin relasi secara istimewa dengan Tuhan.

Kemah

Segarnya alam menyegarkan hati.

Sahabat,
Ternyata Engkau telah mengenalku semenjak aku dalam kandungan
Ketika aku dilahirkan di sebuah dusun dimalam sepi,
Engkau menghangatkanku dengan selimut Kasih.
Dan di alam ini aku ingin menjumpai-Mu lagi.

Penyegaran Hidup

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Yesus Sang Gembala

Yesus Gembala yang Baik

Sejauh mana pembinaan iman bagi kaum remaja dilaksanakan oleh Gereja dan sekolah? Apakah Pendidikan Agama sudah mampu meredam “budaya tawuran” atau perilaku negatif yang lain di kalangan para pelajar? Dapatkah pendidikan agama menjadi penyaring gencarnya budaya-budaya asing yang melanda bangsa ini dengan segala pengaruh dan dampaknya, baik yang positif maupun yang negatif?

Ada yang mempersalahkan para orangtua yang gagal mendampingi putera-puterinya; ada yang mempersalahkan kemajuan teknologi yang tidak memperhatikan dampak negatifnya; dan sekolah dinilai terlalu gencar mengejar prestasi kognitif dan hanya sedikit yang menyentuh nilai-nilai afektif.

Remaja adalah subjek yang sering dipersoalkan dan sekaligus menjadi objek penderita. Dalam masa transisi, dengan kondisi psikis yang labil mereka mudah terombang-ambing oleh pangaruh-pengaruh dari luar dirinya. Dalam masa ‘pencarian’ identitas diri atau jati diri itu terkadang remaja memang bingung dengan segala sesuatu yang mengitarinya. Mereka bertanya-tanya tentang dirinya sendiri, tentang perubahan-perubahan yang mereka alami, juga penilaian terhadap perilaku orang lain. Entah sendirian atau dalam kelompok, mereka berusaha mencari jawab atas pertanyaan-pertanyaan itu, dan terkadang mencoba sesuatu yang baru tanpa memperhitungkan dampaknya. Maka tidak jarang yang terjadi justru hal-hal yang tidak diharapkan oleh orang tua, masyarakat, dan institusi pendidikan, seperti merokok, tawuran, dan penggunaan narkoba.

Permasalahan remaja selalu ada dan pendampingan kepada mereka pun harus tetap ada demi terwujudnya kualitas hidup yang bisa dipertanggung-jawabkan.

Dari pengalaman mendampingi camping rohani “Penyegaran Hidup” , tampaknya model ini cukup efektif membantu para remaja. Pada awalnya, ada peserta yang ragu-ragu mengikuti kegiatan ini. Tetapi setelah sekali mengikutinya mereka mau mengikutinya lagi. Bahkan ada yang mengusulkan agar waktu camping dibuat lebih lama, jangan tiga hari saja. Ada yang bahkan mengusulkan retret setiap tahun.

Alasan ketertarikan mereka, antara lain: pengarahan dan pembahasan materi selama camping membantu membuka pandangan mereka untuk mengarahkan diri dengan lebih baik ke masa depan. Ungkapan-ungkapan yang pernah kami catat, antara lain: “Semakin mengenal diri; Semakin menyadari cinta Tuhan melalui orang tua dan orang-orang lain; Merasa tergerak untuk membalas kebaikan yang dialami; Terdorong untuk lebih bertingkah laku positif dalam hidup bersama”. Ungkapan-ungkapan itu mungkin sangat biasa, tetapi bagi para remaja mempunyai arti yang sangat penting bagi hidupnya, maka kami memberanikan diri membagikan pengalaman itu kepada orang lain melalui buku.

Materi yang kami sajikan sangat sederhana, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan oleh para pendamping atau pembina remaja di mana pun. Roh Kudus sendiri akan berbicara dan bertindak di dalam diri para pendamping.

Percayalah! Tuhan tetap berkarya!